
![]() |
Komite Mahasiswa Hukum Indonesia (Komahi) Menggelar aksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PT Caturkarsa Megatunggal pada hari kamis\20\3\2025. |
AMCONEWS - Jakarta - Sejumlah massa aksi dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Hukum Indonesia (Komahi) menggelar aksi demonstrasi dua titik di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PT Caturkarsa Megatunggal di Jakarta pada hari ini. Mereka menuntut agar KPK segera memeriksa seluruh direktur PT Caturkarsa Megatunggal yang diduga terlibat dalam dugaan kasus korupsi serta meminta pencabutan izin operasional perusahaan tersebut dan pengembalian uang negara.
Aksi ini terkait dengan dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit yang tidak sesuai dengan aturan dan hukum oleh PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kepada PT Caturkarsa Megatunggal, sehingga merugikan negara sebesar Rp11,3 triliun. Beberapa hari yang lalu, KPK telah menetapkan beberapa tersangka dalam kasus ini, termasuk Presiden Direktur PT Caturkarsa Megatunggal. Namun, massa menduga masih ada direktur-direktur lainnya yang terlibat dan hingga kini belum tersentuh hukum.
Para demonstran membawa spanduk bertuliskan “KPK PERIKSA SEMUA DIREKTUR PT. CATURKARSA MEGA TUNGGAL” sebagai bentuk desakan kepada lembaga antirasuah tersebut. Massa menegaskan bahwa tindakan tegas harus segera diambil untuk mencegah potensi penghilangan barang bukti atau penyembunyian fakta hukum yang dapat memperlambat proses penyelidikan.
“Kami meminta KPK untuk bertindak tegas dan transparan dalam menangani kasus ini. Jangan sampai ada satu pun pihak yang terlibat dibiarkan bebas,” ujar Rizki selaku korlap dalam aksi tersebut. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat berhak mengetahui perkembangan kasus ini secara terbuka agar tidak ada manipulasi atau intervensi dari pihak-pihak berkepentingan.
Aksi yang berlangsung sejak pagi ini diikuti oleh puluhan massa yang terdiri dari mahasiswa, aktivis antikorupsi, serta elemen masyarakat lainnya. Selain orasi, demonstran juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan dugaan praktik korupsi yang terjadi di PT Caturkarsa Megatunggal. Aksi ini bertujuan untuk menyadarkan publik akan pentingnya pengawasan terhadap korupsi di sektor swasta, yang sering kali luput dari perhatian.
Pihak kepolisian dan petugas keamanan dari KPK tampak mengawal ketat jalannya aksi untuk memastikan situasi tetap kondusif. Sementara itu, beberapa perwakilan demonstran mencoba untuk menyampaikan tuntutan mereka secara langsung ke perwakilan KPK dan Direktur-Direktur PT Caturkarsa Megatunggal. Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak KPK maupun PT Caturkarsa Megatunggal terkait tuntutan yang disampaikan oleh para demonstran.
Selain menuntut pemeriksaan terhadap seluruh direktur PT Caturkarsa Megatunggal, massa juga meminta agar izin operasional perusahaan tersebut segera dicabut karena dinilai telah menyalahgunakan kepercayaan dalam pengelolaan keuangan. Mereka juga menuntut agar seluruh dana negara yang telah disalahgunakan segera dikembalikan untuk memulihkan kerugian yang terjadi.
Beberapa demonstran juga menyatakan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini dan tidak akan berhenti melakukan aksi hingga ada kejelasan terkait langkah hukum yang akan diambil oleh KPK. Mereka berharap lembaga antikorupsi ini dapat bekerja secara profesional dan independen tanpa tekanan dari pihak manapun.
Dengan meningkatnya tuntutan dari masyarakat, publik kini menunggu respons dan tindakan konkret dari KPK dan Direktur PT Caturkarsa Megatunggal dalam mengusut tuntas dugaan kasus ini. Masyarakat berharap agar hukum dapat ditegakkan dengan seadil-adilnya dan tidak ada satupun pihak yang kebal terhadap proses hukum.
"Aksi demonstrasi ini akan terus berlanjut hingga berjilid sampai benar-benar Direktur serta Jajaran Karyawan yang melakukan korupsi berjamaah yang ada di dalam tubuh PT Caturkarsa Megatunggal segera di tangkap oleh KPK" ujar Rizki.