
"Bangsa-bangsa, golden period nya itu ada lima tahun. Yakni 2030-2035 bangsa Indonesia memiliki momen paling besar untuk menembus batas negara maju," kata Menkez Budi Gunadi Sadikin dalam Dialog Nasional 'Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045' dan Peresmian Forum Masyarakat Indonesia Emas, di Gedung LPP RRI, Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Menurutnya, jika Indonesia tidak bisa menembus GNI tersebut pada tahun 2035, berat bagi Indonesia untuk menjadi negara maju.
"Kenapa? karena populasinya sudah menua, orang-orang yang tidak produktif akan semakin banyak, di atas 60 tahun. Sehingga GNI tidak akan sebesar kalau jumlah populasi produktifnya tidak sampai puncak," lanjutnya.
Karenanya Indonesia bakal memaksimalkan potensi puncak bonus demografi, sebab Indonesia tidak mau terus-terusan terjebak dalam middle income trap.
"Bisa tidak? Bisa tapi akan lebih sulit, jadi produktivitasnya harus naik sangat tinggi.
Baru kemudian bisa menembus high income country barrier limit, jadi waktunya itu terbatas, 2030-2035," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Menkes Budi juga menyoroti masalah kekurangan gizi pada anak (stunting). Ia tegaskan, perlu dua intervensi pemerintah untuk mengatasi stunting anak.
"Pertama intervensi kesehatan tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Kemudian intervensi tanggung jawab non Kementerian Kesehatan," kata Budi
Intervensi non Kementerian Kesehatan menurut riset WHO peranannya 70 persen, intervensi kesehatan tanggungjawab kementerian peranannya 30 persen.
"Itu sebabnya kenapa stunting ini adalah program terkait beberapa Kementerian," ucapnya. []