Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen Bangladesh pada Selasa (6/8/2024). Kemudian akan dibentuk pemerintahan sementara (transisi) oleh militer dan peraih nobel perdamaian, Muhammad Yunus diminta menjadi penasehat utamanya.
Diumumkan juga oleh Kantor Kepresidenan bahwa mantan perdana menteri dan pemimpin oposisi sekaligus seteri Hasina yaitu Begum Khaleda Zia, dibebaskan dari penjara dan diberikan pengampunan penuh oleh presiden.
"Negara ini telah sangat menderita, ekonomi telah terpukul, banyak orang telah terbunuh - inilah saatnya untuk menghentikan kekerasan. Saya berharap setelah pidato saya, situasi akan membaik," kata Kepala Angkata Bersenjata Bangladesh, Waker Uz Zaman, seperti dikutip dari Reuters.
Sehari kemudian, Selasa (6/8) perwakilan mahasiswa berjumlah 13 orang bersama dua profesor dari Universitas Dhaka pergi ke kediaman Presiden Shahabuddin untuk bertemu dengan Waker Uz Zaman dan para pemimpin militer lainnya.
Dalam pertemuan itu disepakati ditunjuknya Muhammad Yunus (84th) untuk menjadi penasehat utama pemerintah transisi. Yunus sendiri dikabarkan masih berada di Paris untuk urusan kesehatannya, dan segera diupayakan kepulangannya ke Dhaka, ibukota Bangladesh.
PM Syeikh Hasina telah berkuasa selama 15 tahun di negara berpenduduk 170 juta jiwa dan mayoritas muslim tersebut.
Unjukrasa berdarah bermula dari protes menentang kuota PNS untuk keluarga veteran perang kemerdekaan Bangladesh 1971, yang dianggap sebagai pencadangan pekerjaan untuk sekutu partai sang PM.
Tempat tinggal PM Hasina dijarah para demonstran. Ratusan bangunan dibakar dan 400 orang lebih meninggal. Sekolah, kantor dan pabrik-pabrik tutup selama demonstrasi, dan dalam hitungan hari akan segera berjalan normal. []
.jpg)
