AMCONEWS - Komunitas Motor Anticue Club Indonesia (MACI) melakukan Rolling Thunder (konvoi motor) keliling kota Jakarta dalam rangka memeriahkan rangkaian hari ulang tahun (HUT) Kejaksaan ke-64, dan juga meramaikan event Kejuaran Menembak Jaksa Agung Cup yang diselenggarakan Adhyaksa Shooting Club (ACS) di Lapangan Tembak Perbakin, Senayan, Jakarta.
Pihak Adhyaksa Shooting Club mengundang komunitas MACI yang ada di Jabodetabek dan diikuti oleh ratusan peserta yang melakukan konvoi motor tua dan antik dengan mengelilingi kota Jakarta.
Tujuan komunitas MACI melakukan konvoi selain memeriahkan HUT Kejaksaan, dan juga dalam rangka memperkenalkan kepada masyarakat pengguna jalan bahwa motor tua dari Eropa dan Inggris yang sudah sejak tahun 1950 masih dilestarikan keberadaannya di Indonesia.
"Teman-teman MACI diundang sama kejaksaan untuk meramaikan dan memeriahkan ulang tahun kejaksaan ke-64, juga berbarengan Kejuaran Menembak Jaksa Agung Cup," kata Sekjen MACI Jakarta Raya, Gandy kepada wartawan dalam keterangannya, Minggu (25/8/2024).
Ia mengatakan konvoi motor antik dalam rangka memperingati ulang tahun kemerdekaan (HUT RI) yang berbarengan dengan ulang tahun kejaksaan ke-64.
Ratusan anggota MACI berkumpul di halaman gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) yang menjadi lokasi titik awal keberangkatan riding motor dan finish di Lapangan Tembak, Senayan, Jakarta, yang menjadi lokasi Kejuaran Menembak ASC Kejaksaan RI.
Rolling thunder dengan Start awal dari halaman gedung Kejagung RI pada Pukul 07.30 Wib dengan tujuan ke Kota Tua, dilanjutkan kembali melalui jalur yang telah ditentukan menuju lokasi finish di lokasi Kejuaran Menembak yaitu Lapangan Tembak Senayan, Jakarta.
"Minggu pagi kami berkumpul di gedung Kejagung untuk persiapan riding motor menyusuri kota Jakarta. Teman-teman dari komunitas motor antik dari berbagai macam merk motor, ada dari Eropa, Inggris dan sebagainya, motor tua dari tahun 40, 50, 60 dan lain-lain," ucap Gandy setelah konvoi motor tua dan antik.
Ia berharap pelaksanaan Rolling Thunder ini agar masyarakat mengetahui bahwa masih ada sebagian masyarakat yang melestarikan motor tua yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Karena motor dari Eropa dan Inggris sudah langka keberadaanya dan sangat sedikit yang mengoleksi motor sejarah tersebut.
"Harapannya supaya masyarakat tahu bahwa kita ini pelestari barang-barang antik dan motor tua menjadi bukti sejarah, yang mana sebelum merdeka, motor-motor ini sudah ada di Indonesia. Komunitas MACI termasuk melestarikan motor tua. jadi merawat kendaraan tersebut, supaya saksi sejarahnya masih ada," tuturnya.
Sementara menurut Ketua Harian MACI Pusat, Ameng mengatakan salah satua tujuan konvoi motor keliling Jakarta untuk menunjukan kepada masyarakat terutama pengendara sepeda motor bahwa komunitas motor tua dan antik selalu tertib dalam berkendara di jalan dan mematuhi rambu-rambu lalulintas.
"Salah satu kami touring atau konvoi motor keliling kota Jakarta untuk menunjukan bahwa kami tertib lalulintas dan bisa santun di jalan, serta menaati semua rambu lalulintas untuk tunjukan kepada pengguna jalan yang lain," ujar Ameng.
Ia menuturkan dengan diundangnya komunitas motor antik MACI dalam peringatan ulang tahun Korps Adhyaksa, maka sinergitas kedepannya akan tetap terjalin dan juga selalu taat hukum.
"Kedekatan kami dengan kejaksaan bahwa sinergitas dengan kejaksaan tetap terjalin. Dan kami klub yang taat hukum dan club motor antik yang selalu menaati ketentuan peraturan," jelasnya.
Selain itu, kata Sekretaris Wilayah Barat MACI Pusat, Marthen Lada, MACI diminta untuk memamerkan beberapa motor antik dan tua itu dalam acara Kejuaran Menembak Jaksa Agung Cup.
"Kita diminta untuk display motor antik sebanyak 10 unit motor tua. Sejumlah motor ditampilkan dalam acara itu bahwa kami MACI tetap eksis dalam segala kegiatan yang ada, itu yang kami support acara yang diselenggarakan oleh Kejagung," tegasnya.
Bahkan anggota komunitas MACI juga ada yang berprofesi sebagai jaksa dan pegawai di Kejaksaan RI. Sebab ratusan hingga ribuan anggota MACI berasal dari berbagai kalangan, dimulai pegawai negeri, ASN, pengacara, jaksa hingga wiraswasta dan pengusaha, serta masyarakat biasa yang mencintai barang antik jenis kendaraan roda dua yang umurnya 50 tahun lebih.
Diketahui, anggota MACI menyukai motor tua dan antik untuk melestarikan sepeda motor yang pada saat itu hendak dimusnahkan dan sudah tidak beredar di masyarakat, hal itu terlihat karena jarang memiliki kendaraan motor tua seperti BSA, Norton, Harley-Davidson, BMW, dan lain-lain. []
.jpg)