Wacana ke arah itu sudah kerap dilontarkan, meskipun belum berupa sikap resmi partai, dan ajakan resmi pasangan presiden dan wapres terpilih Prabowo-Gibran. Seperti pada perayaan hari lahir PKB pada 23 Juli lalu, Dasco (Gerindra) mengajak Cak Imin (PKB) gabung ke pemerintahan. Lalu Cak Imin menanggapi agar PKS juga diajak, dan PKS pun secara berseloroh minta diajak bergabung.
Kali ini pernyataan dilontarkan Ketua Dewan Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham, yang mengatakan KIM Plus bisa dimulai dari koalisi kesemuanya itu pada Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Ya kenapa kita menggunakan KIM Plus ya? Kemungkinan kata Mas Dasco di DKI Jakarta. Kemudian kemungkinan di Jawa Barat, kemungkinan di Jawa Tengah dan tentu di kabupaten-kabupaten lain ada hal-hal," ucap Idrus dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Mantan Mensos itu mengungkapkan persiapan penentuan pasangan calon (paslon) di beberapa daerah untuk Pilkada 2024 masih berlangsung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Bahkan sebenarnya kalau kita mengacu pada apa yang disampaikan oleh Presiden terpilih Pak Prabowo pada awal-awal menyampaikan beberapa pernyataan terkait dengan format pemerintahan ke depan, Pak Prabowo menyampaikan bahwa demokrasi yang akan dikembangkan Indonesia adalah demokrasi yang sesuai dengan ciri karakter Indonesia," lanjutnya.
Idrus menambahkan ajakan Prabowo mendapat respons positif dari beberapa partai, termasuk NasDem dan PKB.
"Nah oleh karena itu, dengan visi seperti itu, pemahaman Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih terhadap demokrasi Indonesia yang dibangun asas kekeluargaan dan kegotongroyongan, ini juga yang diinspirasi dan menjadi konstruksi berpikir menghadapi pilkada," ucap dia.
Ia menjelaskan, KIM Plus adalah konsep di mana KIM telah memiliki modal awal yang kuat dari partai-partai pendukung seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, dan Gelora. Kemudian ditambah partai-partai lain seperti NasDem, PKB, dan PKS.
"Nah ini kan sebenarnya masih menggunakan ya KIM plus karena memang belum resmi. Kalau sudah resmi bergabung dengan Koalisi tentu bukan lagi Koalisi plus tetapi ini sudah satu kesatuan," terangnya. [].
