“Memutuskan memberikan program perlindungan terhadap 15 terlindung dengan mendapat program Pemenuhan Hak Prosedural (PHP), Hak Atas Informasi, dan Rehabilitasi Psikologis,” ujar Wakil Ketua LPSK, Susilaningtias, Senin, (29/7/2024).
Lanjut Susilaningtias, perlindunga tersebut diberikan setelah LPSK mendapati sejumlah fakta, termasuk penyiksaan para saksi.
"Para saksi dan korban, mereka mengalami kekerasan atau penganiayaan," ujar Susilaningtias.
Menurut pengakuan, penyiksaan yang mereka alami adalah seperti disetrum, disundut rokok, ditendang, diinjak hingga dipukuli.
Temuan kedua adalah tiga laporan polisi yang saling terkait yaitu penemuan mayat, penyiksaan, dan penganiayaan yang menyebabkan kematian.
"Kemudian terdapat saksi dan korban yang merupakan anak di bawah umur," lanjut Susilaningtias.
Temuan terakhir, beberapa saksi dan korban telah diminta keterangan polisi tidak disertai dengan surat panggilan dan tidak didampingi oleh penasihat hukum.
Dalam kasus ini, LPSK menerima 20 permohonan perlindungan saksi, tujuh di antaranya adalah keluarga Afif Maulana. Sedangkan 13 lainnya adalah ara saksi yang rentang usia 14-18 tahun.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Afif ditemukan tewas di Sungai Kuranji, kota Padang, 9 Juni 2024. Sebelum tewas, Afif berada di jembatan Kuranji yang saat itu diduga sedang terjadi aksi tawuran.Pihak keluarga menduga kuat bahwa anaknya itu dianiaya oknum polisi yang sedang patroli di area jembatan Kuranji. []
