
AMCONEWS - Para sopir Mikrotrans/ Jaklingko berunjukrasa menuntut transparansi PT Transjakarta atas proses pengadaan Mikrotrans sebagai pengganti armada reguler. Seperti Metromini dan angkot untuk para operator yang sudah bermitra.
Di antara protes para sopir, adalah penyerapan kendaraan miktrotrans oleh Pemprov DKI yang hanya 100 unit pada 2024. Padahal anggaran dari Dishub adalah 200 unit.
"Dishub mengalokasikan anggaran untuk menyerap 200 unit mikrotrans untuk bisa disebarkan merata kepada operator mitra Jaklingko. Namun dalam rapat yang lain dengan Direksi Transjakarta, mengatakan bahwa quota serapan miktrotrans untuk tahun 2024 hanya sebesar 100 unit. Setelah kami usut ternyata sisanya sebagian besar diberikan kepada salah satu mitra operator tertentu yang ketuanya adalah anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta. Ini sangat mencederai rasa keadilan pada kami," jelas koordinator aksi, Rahmadoni, dalam keterangan tertulis.
Para operator Mikrotrans itu juga menuntut Transjakarta mengabulkan penawaran besaran rupiah per kilometer yang dibayar kepada mereka dengan kisaran Rp5.100 per kilometernya.
Akibat demo tersebut, sebanyak 29 rute Mikrotrans tidak beroperasi pada hari ini, Selasa (30/7/2024). Unjukrasa digelar di depan Balaikota DKI Jakarta.
Menanggapi demo tersebut, Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta Daud Joseph meminta maaf kepada masyarakat atas tak beroperasinya 29 rute Mikrotrans.
"Transjakarta menyampaikan bahwa dari 94 rute mikrotrans, 65 rute beroperasi dengan normal. Sekaligus permohonan maaf kepada pelanggan atas tidak beroperasinya 29 rute layanan Mikrotrans atas inisiatif operator mikrotrans," ungkap Joseph.
Menurutnya, Transjakarta sudah mengantisipasi hal itu dengan menambah armada-armada agar layanan tetap normal.