 |
| Ridwan Kamil lawan kotak kosong. Ilustrasi/ net |
AMCONEWS - Setelah 12 partai politik bergabung dan mengusung Ridwan Kamil - Suswono, tersisa PDI Perjuangan yang tidak bisa memajukan calonnya, disebabkan kurang kursi parlemen. Begitu juga dengan Anies Baswedan otomatis gagal melangkah ke kontestasi.
Setelah ini, tinggal dua kemungkinan, yaitu Ridwan -Suswono melawan kotak kosong, atau berhadapan dengan bakal calon independen, Dharma Pongrekun - Kun Wardana, jika diloloskan maju.
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menilai ada upaya yang tidak sehat terhadap demokrasi.
"Kita bisa melihat bagaimana nantinya kalau itu terjadi, maka PDI secara otomatis tidak bisa mencalonkan diri. Kalau begitu, kami tantang apakah berani pasangan yang deklarasi dengan memborong semua partai itu melawan kotak kosong?" Kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).
Djarot juga mencurigai skenario meloloskan pasangan independen agar tidak melawan kotak kosong. Pasangan ini ia katakan sebagai cagub boneka.
"Mari kita lihat, atau ini akan berusaha diloloskan calon independen sebagai calon boneka, ya, karena banyak sekali ya, ini masukan suara dari warga yang merasa atau membuktikan KTPnya dibegal, KTPnya dicatut ini sudah pelanggaran sungguh-sungguh menurut saya," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, marak isu pencatutan dukungan warga Jakarta untuk bakal calon independen Dharma -Kun, dari data KTP warga yang dikumpulkan. Padahal warga merasa tidak pernah mendukung pasangan calon tersebut.
Djarot menjamin PDIP akan terus berjuang bersama rakyat yang menginginkan kontestasi Pilgub Jakarta diikuti oleh banyak calon.
"Jadi kami tantang itu, mari tetap berdiri teguh bahwa PDI Perjuangan akan melawan siapapun juga yang merusak atau yang bikin demokrasi ngga sehat di kota Daerah Khusus Jakarta," tantangnya. []
