
![]() |
Noel, foto: Kompas |
"Iya, belum (soal pokok materi). Sudah kita tanyakan tapi belum menjawab secara jelas siapa (sosok T)," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Senin (29/7) malam.
Buntut dari ucapan Benny tersebut menjadi polemik di masyarakat, bahkan terkesan seperti sengaja dibelokkan dan menjadi dagelan, seperti dengan adanya gugatan pelawan Tessy (Kabul Basuki) pada Benny.
"Karena ketidaktegasan Polri selama ini, di mana belum juga berhasil menangkap bandar judi online, jadinya menjadi dagelan. Sungguh ironi, menyedihkan,” kata Ketua Umum Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer alias Noel di Jakarta, Rabu (31/7).
Noel menegaskan Polri tak layak dijadikan sebagai bahan lucu-lucuan.
“Oleh karena itu Polri harus bertindak tegas dengan menangkap bandar judi online, sehingga masyarakat punya bukti bahwa Polri tegas, Presisi,” kata Noel.
Nalar publik sudah menduga-duga, dan tiba-tiba muncul klarifikasi dari Tessy, melalui kuasa hukumnya, Nazaruddin Lubis kepada awak media di Gedung Bareskrim Polri, Selasa (30/7).
"Mas Tessy ingin mengklarifikasi, sehubungan dengan pemberitaan tersebut bahwa T itu bukan Mas Tessy. Mas Tessy tidak terlibat sama sekali,” kata Nazaruddin Lubis.
Menurut Noel, hanya satu cara agar inisial T tidak lagi menjadi bahan lucu-lucuan, yaitu dengan menangkap bandar judi online, menyeretnya ke pengadilan. Jika ada orang besar di balik semua ini, Polri jangan takut bertindak tegas.
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD yang disebut ada dalam rapat berama presiden mengaku tak ingat persis siapa si T itu.
Namun begitu ia menegaskan bahwa persoalan judi online erat kaitannya dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sebab tidak sedikit korban TPPO yang kemudian dijadikan operator judi di Kamboja dan Myanmar.
"Jadi judi online itu berkaitan memang dengan TPPO. Karena banyak yang menjadi korban TPPO seperti di akhir tahun lalu itu, itu kan anak pintar-pintar. Bisa mengoperasikan komputer. Tahu-tahu terkurung di Myanmar," kata Mahfud. []