
![]() |
Mensos Tri Rismaharini di Kei Besar. Foto: Fachrul Irwinsyah/ Kumparan. |
"Kami mohon kalau boleh ada alat-alat nelayan tangkapan dan juga cold storage untuk menyimpan ikan. Karena kita menangkap ikan banyak, tapi kalau datang tidak ada cold storage maka dijual dan dibutuhkan masyarakat hanya sebagian, sebagian sudah membusuk maka ikan itu juga tidak berguna," ujar Kades Ohoisuinrat, Sosimus Fatubun kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini, Rabu (24/7).
Tri Rismaharini bertemu tokoh masyarakat di Pelabuhan Elat dalam bakti sosial di Kei Besar, Maluku Tenggara.
Namun Risma tidak langsung mengiyakan permintaan tersebut. Mantan Walikota Surabaya itu mengusulkan cara yang lain dalam mengelola ikan. Menurutnya bantuan pemberdayaan masyarakat berupa pengolahan ikan jauh lebih berguna.
Ikan bisa diolah menjadi abon atau dendeng. Hasil olahan itu, kata Risma, lebih menguntungkan dibanding ikan lama yang disimpan dalam cold storage.
"Jadi bapak, yang saya pikirkan adalah kalau ikan itu dimasukkan ke freezer tok, pendingin cold storage, itu harus memakan listrik tentunya. pertanyaannya setelah itu dijual ke mana? karena itu yang kita arahkan tadi adalah pengolahan," tutur Risma.
"Itu cara kita, karena kalau cold storage kita harus punya tujuan ke mana kita akan jual karena kalau tidak ada itu nanti akan berat. Tapi bapak kalau tahu jual ikan utuh gini, ikan fresh itu, dengan olahan ikan, nanti kalau tidak percaya buktikan omongan saya, itu banyak untungnya banyak olahan ikan," lanjut Mensos.
Risma juga sempat mencicipi dendeng tuna buatan warga. Menurutnya rasanya begitu enak sehingga berencana untuk membantu memasarkannya lebih luas.
Adapun program Kemensos dalam bakti sosial di Kei Besar di antaranya budidaya rumput laut, pengolahan minyak kelapa, daur ulang kertas, hingga pengolahan ikan. []